Karya Animasi Anak Jogja Hiasi Layar Kaca Indonesia
Eropa merupakan awal dari animasi.
Melalui penemuan Antanuasus Kircher yang membuat Magic Lantern pada
tahun 1640. Alat yang berupa lentera dimana cahaya disorotkan pada
gambar satu persatu seperti slide presentasi kita saat ini. Lalu tahun
1824 Peter Mark Roget meneliti tentang kemampuan mata kita menangkap
gerak, semakin berkembang hingga Otto Messmer dan Pat Sullivan yang
menciptakan karakter kartun Felix The Cat. Kemudian disusul oleh Walt
Disney melalui prinsip gambar animasi 24 frame per detik serta mengejar
realita bentuk yang menyerupai manusia, meskipun karakter yang digunakan
adalah benda mati.
Sebenarnya sejak lama masyarakat
Indonesia sudah diperkenalkan pada film animasi, Seni Wayang Kulit dan
Wayang Golek sebenarnya merupakan cikal bakal dari animasi Indonesia
itu. Namun seusai Indonesia merdeka, barulah ada keinginan untuk membuat
film animasi. Setelah mengalami berbagai perubahan, Pusat Film Negara
(PFN) mengirim Pak Ooq (Dukut Hendronoto) ke studio Walt Disney di
Amerika untuk belajar teknik pembuatan film animasi pada tahun 1950-an.
Sepulang dari Amerika, Pak Ooq mulai membuat beberapa film animasi
dengan teknik cel animation dengan durasi sepanjang 5 menit berjudul Si
Doel Memilih (sebuah iklan propaganda Pemilu). Ada juga hasil animasi
dan kartun Dwi Koendoro dengan karya fenomenalnya Panji Koming. Lalu Pak
Suyudi alias Pak Raden dengan animasi berteknik handpuppet
animation-nya berjudul Si Unyil.
Setelah era tersebut, mulai bermunculan
begitu banyak komunitas yang menggeluti animasi di Indonesia, termasuk
yang ada di Yogyakarta yaitu Urakurek Studio dengan serial Mahabharata
pada tahun 2007 dan Vatalla Sang Pelindung di penghujung tahun 2010 yang
diangkat berdasarkan karakter dari komik lokal Indonesia berjudul
Vienetta feat The Stupid Alien, ditayangkan di Stasiun Televisi TRANS7.
Masih dari Yogyakarta ada studio animasi Kasatmata dengan film layar
lebar Homeland kemudian, Dreamlight World Media Yogjakarta dengan
produksi TVC World Cup 2010 Nusantara dan Serial DUFAN. Yang sedang
mendapat perhatian akhir-akhir ini adalah tim mahasiswa Universitas
Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang dipimpin oleh David Saputro
Sugianto yang berhasil membuat karya animasi yang diberi judul OTW (on
the way). Animasi ini dibuat dengan konsep paper stop motion, yaitu
tayangan animasi yang memanfaatkan properti seperti mainan boneka
kertas.
sumber: http://studyinjogja.com/karya-animasi-anak-jogja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar